Berita LPPI dan Liputan

Seminar Sehari Indonesia Financial Sector Outlook (IFSO) 2020

28-11-2019
Seminar Sehari Indonesia Financial Sector Outlook (IFSO) 2020

Di tengah kondisi perekonomian global yang masih melemah. Begitu juga beberapa prediksi yang dirilis lembaga-lembaga kajian global mengenai prospek ekonomi tahun depan yang sepertinya belum akan beranjak tumbuh. Bahkan beberapa pengamat ekonomi dari negeri Paman Sam memprediksi perang dagang negaranya dengan Tiongkok akan berlangsung hingga 5 tahun ke depan. 

Namun Otoritas Jasa Keuangan (OJK) memiliki perspektif tersendiri, meski langit belum terlihat cerah tapi sikap optimis tetap harus terjaga. 

Beberapa data mengkonfirmasi pandangan regulator tersebut. Seperti IKNB yang tumbuh sebesar 7,13% secara YoY pada tahun ini. "Meski tipis, secara total IKNB akan tetap mengalami pertumbuhan," ucap Bambang W Budiawan, Kepala Departemen Pengawasan IKNB 2B OJK pada Seminar Sehari Indonesia Financial Sector Outlook (IFSO) 2020. 

Begitu juga dengan asuransi. Unit link diprediksi akan tetap mendominasi. Seperti pada tahun sebelumnya, menguasai pasar hingga 47% dari total premi asuransi jiwa. Pada acara yang diselenggarakan Majalah Stabilitas, Direktur LPPI Mulya E Siregar juga menyampaikan, risiko global sedikit banyak pasti akan berpengaruh kepada sektor-sektor di dalam negeri.  

Salah satu upaya yang bisa dilakukan untuk mengelola potensi risiko adalah dengan memperkuat kualitas SDM, agar semakin handal dan kokoh.

Kehandalan SDM memang menjadi bagian penting. Namun, selain itu ada hal lain yang perlu diperhatikan, yaitu  mengenai tata kelola perusahaan yang baik (GCG). Karena berdasarkan hasil kajian LPPI mengenai penerapan tata kelola perbankan selama 2007 - 2018 menyebutkan, semakin besar ukuran banknya, GCG-nya semakin baik. Secara overall tren GCGnya selama 12 tahun meningkat. 

Risiko menjadi keniscayaan dalam sebuah bisnis. Kondisi apapun, sedang tumbuh atau sebaliknya, risiko pasti akan mengintai. Namun, bila perusahaan fokus memperkuat SDM dan serius dalam menjalankan prinsip-prinsip tata kelola perusahaan yang baik, paling tidak separuh persoalan sudah dapat teratasi.