Berita LPPI dan Liputan

GCG for Top Management Bank Yudha Bhakti

30-10-2019
GCG for Top Management Bank Yudha Bhakti

Dalam rangka menciptakan iklim investasi yang kondusif di Indonesia, penerapan corporate governance merupakan hal yang mutlak untuk dilakukan. Dengan corporate governance yang baik, diharapkan image perbankan di mata investor dapat lebih akuntabel dan terpercaya. Dengan struktur korporasi two tiers system yang dianut di Indonesia, Komisaris dan organ-organnya memiliki peran yang sangat strategis di dalam menjalankan fungsi governance.
Beberapa concern yang selalu mengemuka didalam membangun good governance adalah bagaimana pengawasan atas proses penyajian pelaporan keuangan, pengawasan terhadap manajemen resiko dan kontrol, dan pemastian bahwa operasional perbankan dijalankan atas dasar prinsip-prinsip good governance berjalan secara efektif. 

Beberapa fakta yang menjadi perhatian utama Komisaris dan Direksi di dalam membangun struktur good corporate governance adalah :
1. Masih banyak peran dan fungsi Komisaris dan Direksi di perbankan yang belum dapat berfungsi secara optimal.
2. Belum adanya kesamaan paradigma mengenai implementasi good corporate governance, baik dari Komisaris, Direksi, dan seluruh elemen perbankan. Pada akhirnya berdampak negatif pada efektifitas mekanisme oversight yang dijalankan oleh Komisaris dan Komite Audit pada struktur governance di Indonesia.
3. Belum adanya kerangka kerja yang baku bagi Komisaris dan Komite Audit sehingga seringkali kedua organ perbankan ini terjebak dalam kegiatan operasional. 

Apabila fakta-fakta ini terus berlanjut, bukan mustahil kepercayaan stakeholders kepada perbankan akan merosot. Dan tanpa adanya fungsi pengawasan yang efektif dari Komisaris melalui salah satu organnya, yaitu Komite Audit, hampir dapat dipastikan corporate value tidak akan tercapai secara optimal.