Half Day Seminar : LPPI Economic and Banking Outlook
Half Day Seminar : LPPI Economic and Banking Outlook diselenggarakan dalam rangka memberikan sebuah perspektif mengenai proyeksi perekonomian yang akan terjadi di tingkat global, nasional hingga sektoral, dalam hal ini sektor keuangan-perbankan yang masih menjadi fokus utama LPPI. Industri perbankan nasional membutuhkan data-data yang mampu memotret makroekonomi secara komprehensif agar dapat menjadi panduan pelaku industri ketika dalam menjalankan operasional yang tertuang dalam rencana kegiatan usaha bank, di jangka pendek hingga jangka menengah (RBB).
Melalui seminar yang rencananya akan diselenggarakan paling sedikit setahun dua kali ini, diharapkan pelaku industri perbankan mendapatkan gambaran secara jelas mengenai persoalan ekonomi yang akan berpotensi memberikan dampak terhadap kinerja perbankan. Seminar perdana Economic and Banking Outlook pada Kamis 5 Oktober 2017, berlangsung selama setengah hari, Peserta yang hadir dalam seminar ini seluruhnya berasal dari industri perbankan. Dengan menghadirkan nara sumber yang kompeten di bidangnya.
Dody Budi Waluyo (Kepala Departemen Kebijakan Ekonomi dan Moneter Bank Indonesia) pada kesempatan itu menjadi Keynote Speech. Damhuri Nasution (Kepala Riset Danareksa sebagai pembicara dan Martin Panggabean (Senior Advisor LPPI) berperan menjadi pembicara sekaligus moderator. Salah satu pesan yang disampaikan dari seminar ini adalah, investor asing masih tertarik menempatkan modal di negara-negara berkembang, termasuk Indonesia karena masih menganut sistem bunga diferensial, meskipun pada Desember 2017 The Fed (Bank Sentral AS) berpeluang menaikkan suku bunga. Kondisi ini turut memberikan kontribusi positif perekonomian domestik. Ditambah lagi kondisi makroekonomi Indonesia saat ini dan beberapa waktu ke depan, diprediksi berada dalam tren positif. Sejalan dengan hasil riset yang dilakukan LPPI. Secara keseluruhan, ke depan, kondisi perbankan nasional akan tetap optimis, meskipun ada beberapa bank yang performa kinerjanya di bawah rata-rata industri (tercermin dari rasio-rasio keuangan bank).