Webinar Manajemen Risiko Bank Syariah
Pandemi COVID-19 tidak hanya berdampak bagi Masyarakat dari aspek kesehatan saja, namun juga terhadap aspek perekonomian. Industri Perbankan dalam menjalankan fungsinya sebagai lembaga intermediasi atau perantara keuangan yang menghimpun dana dari masyarakat untuk disalurkan dalam bentuk pembiayaan tentunya juga terkena dampak yang signifikan. Dampak tersebut bukan hanya dari segi operasional Bank yang tetap dituntut untuk dapat beroperasi di tengah pandemi, namun juga dari sisi bisnis Bank terutama dari sustainibility pembiayaan dimana tentu banyak pelaku usaha yang merupakan debitur Bank yang menurun usahanya sehingga mempengaruhi kemampuan bayar Debitur kepada Bank sehingga pembiayaannya menjadi bermasalah. Dalam rangka memperkaya pengetahuan terkait restrukturisasi dan recovery pembiayaan yang diakibatkan pandemic Covid-19, Bank Syariah Mandiri dengan Lembaga Pengembangan Perbankan Indonesia mengadakan Webinar Manajemen Risiko Bank Syariah pada tanggal 6 Agustus 2020 yang dimulai pukul 13.30 - 16.00 WIB. Webinar ini dihadiri oleh 200 peserta yang berasal pegawai Bank Mandiri Syariah dengan narasumber Bapak Agus Sudiarto (Direktur Manajemen Risiko, Bank BRI) dan Bapak M. Arifin Firdaus (SEVP Special Asset Management, Bank Mandiri).
Baca selengkapnyaOnline Learning Services - Pengantar PSAK 71 PT. Bank BTN
Instrumen keuangan adalah setiap kontrak yang menambah nilai aset keuangan entitas dan liabilitas keuangan atau instrumen ekuitas entitas lain. Akuntansi untuk instrumen keuangan merupakan salah satu isu yang cukup marak saat ini. PSAK 71 atau IFRS 9 (Financial Instruments) memperkenalkan: a) klasifikasi dan pengukuran baru atas aset keuangan, b) forward looking expected credit loss model (model pengakuan kerugian kredit ekspektasian), serta c) memperbaiki akuntansi untuk lindung nilai. Indonesia mengadopsi IFRS 9 melalui PSAK 71 (Instrumen Keuangan) yang akan berlaku efektif 1 Januari 2020 dimana PSAK 71 ini akan menggantikan PSAK 55 (Instrumen Keuangan: Pengakuan dan Pengukuran). Instrumen keuangan terdiri dari instrumen keuangan utama dan instrumen keuangan turunan (derivatives). Derivatif adalah instrumen keuangan yang memiliki karakteristik nilainya berubah, tidak mensyaratkan investasi awal neto, dan diselesaikan pada tanggal tertentu di masa depan. PSAK 71 mengatur pengakuan dan pengukuran aset dan kewajiban keuangan. Bagi bank-bank di Indonesia, dampak terbesar penerapan PSAK 71 adalah terhadap akuntansi perkreditan, yang merupakan aset keuangan terbesar yang dimiliki oleh semua bank. Perubahan standar akuntansi perkreditan akan berdampak besar pada laba, aset dan ekuitas bank, yang mencerminkan kinerja dan posisi keuangan bank. Program Pelatihan PSAK 71 dimaksudkan untuk membantu para staf dan manajer di bidang penyaluran dan administrasi kredit, manajemen risiko kredit, pemeriksaaan dan pelaporan kredit, penilaian kinerja di bidang perkreditan, dan pejabat di bidang pengembangan strategi perkreditan di bank. Pelatihan dimulai dengan mempelajari perkembangan standar akuntansi perkreditan, latar belakang, bentuk perubahan, dan dampak perubahan akuntansi perkreditan yang disebabkan oleh penerapan PSAK 71.
Baca selengkapnyaOnline Learning Services - Masa Persiapan Pensiun "Success Financial & Healthy Awareness" Batch 2 - PT. Bank BJB
Bank bjb perlu menjaga kesejahteraan seluruh karyawan, termasuk karyawan yang akan memasuki masa pensiun, untuk tetap menjaga motivasi dan loyalitas mereka kepada perusahaan. Masa lima tahun sebelum pensiun adalah saat yang tepat bagi seorang karyawan untuk mempersiapkan kondisi keuangan dan kesehatannya pada masa pensiun nanti. Untuk itu, Bank bjb perlu memberikan pemahaman terkait perencanaan pensiun yang baik kepada seluruh karyawannya, agar tetap memiliki kehidupan yang nyaman pasca pensiun. Dua faktor penting yang sangat menentukan kesejahteraan karyawan pasca pensiun adalah kondisi keuangan dan kesehatan yang baik.
Baca selengkapnya