Liputan dan Program Pelatihan

Course1

Online Learning Services - Analisis Kredit Kecil & Menengah PT. Bank Kaltimtara

15-06-2020

Bank Dunia menyebutkan bahwa akses kepada usaha kecil perlu ditingkatkan untuk mengurangi ketimpangan sosial dan kemakmuran ekonomi dalam jangka panjang. Banyak negara telah mengakomodasinya berupa regulasi, termasuk Indonesia yang menetapkan agar bank memiliki portofolio kredit untuk ritel dan UKM dalam persentase tertentu. Secara umum, segmen ini cenderung lebih lentur (resilience) dibandingkan dengan segmen lain dalam menghadapi perubahan ekonomi dan cenderung memberikan marjin yang besar. Namun, dengan marjin yang besar hanya akan dapat dinikmati bila penerapan manajemen risikonya juga sangat kuat. Oleh karena jumlahnya sangat besar, kegagalan satu debitur UKM tentu tidak akan menimbulkan pengaruh signifikan, seperti yang ditimbulkan oleh segmen korporasi. Meskipun demikian, kredit ritel menimbulkan masalah kompleksitas jumlah (numerical complexity) yang diakibatkan oleh jumlah data sangat besar untuk diproses. Kemampuan Bank untuk mengelaborasi, mengelola dan menyimpan data dalam jumlah besar menjadi sangat hakiki dan berada pada sinergi tingkat tinggi dengan unit operasi lainnya, seperti sistem TI. Alasan lain mengapa mengelola risiko kredit segmen ini adalah pengalaman krisis 2008 memiliki implikasi kuat, baik dalam jangka pendek maupun jangka panjang. Program Analisis Kredit Kecil dan Menengah merupakan program kerjasama LPPI dengan PT. Bank Kaltimtara yang dilaksanakan selama 2 hari melalui metode online learning via google meet. Program membahas secara komprehensif terkait kegiatan kredit kecil dan menengah. Setelah mengikuti pelatihan ini pegawai diharapkan mampu menganalisa kredit/pembiayaan berdasarkan karakteristik nasabah kredit/pembiayaan kecil dan menengah.

Baca selengkapnya
Course1

Online Learning Services - Banking Management Program & Certification 1.0 for Sub Branch Manager PT. Bank UOB

05-06-2020

Sub Branch Manager memiliki peran yang sangat penting dalam mendukung keberhasilan pencapaian visi dan misi Bank UOB Indonesia melalui pencapaian Business Plan. Perkembangan bisnis perbankan dewasa ini semakin kompleks dengan tingkat persaingan yang sangat tinggi sehingga banyak bank melakukan re-design organisasi cabang. Cabang memegang peranan penting sebagai jaringan distribusi dan layanan, untuk itu Sub Branch Manager dituntut untuk lebih berperan aktif dalam meningkatkan kinerja, sehingga mereka mampu meraih prestasi dengan memperluas pangsa pasar serta dapat mempertahankan nasabah bisnis yang dilayaninya. Keahlian di bidang selling dan service menjadi kompetensi kunci untuk mempertahankan nasabah dan mendapatkan nasabah baru. Sejalan dengan Visi Bank UOB Indonesia yakni Menjadi Bank terkemuka, dihargai oleh para nasabah dan dikagumi oleh masyarkat maka Kualitas selling dan service yang baik menjadi penting untuk mencapai visi tersebut. Upaya untuk mencapai kinerja tersebut tentunya harus sejalan dengan upaya untuk meminimalkan risiko, mengingat semakin kompleks transaksi bisnis perbankan maka semakin meningkat pula risikonya, khususnya risiko operasional. Oleh karena itu. kemampuan Pemimpin di Cabang dalam mengelola risiko juga sangat dibutuhkan. Program kerjasama antara LPPI dengan Bank UOB ini bertujuan untuk memberikan pengetahuan secara lengkap kepada para pemimpin cabang dan bisnis. Program ini memberikan solusi yang tepat bagi para peserta dalam mencapai target-target yang menjadi tanggung jawabnya.

Baca selengkapnya
Course1

Online Learning Services - Basic Risk Management PT. Bank Sulselbar

03-06-2020

Lingkungan Perbankan cepat sekali berubah, baik dari segi politik, ekonomi, sosial dan teknologi (PEST). Oleh karena itu, bank perlu mengembangkan strategi yang tepat agar dapat berselancar di atas gelombang perubahan tersebut. Kegagalan dalam membuat penyesuaian akan memberikan dampak yang tidak kecil bagi bank. Risiko yang dihadapi semakin malam semakin besar dan kompleks. Oleh karena itu, bank harus senantiasa menerapkan manajemen risiko sesuai dengan visi-misi dan regulasi. Salah satu aaspek penting dalam penerapan manajemen risiko dalah kompetensi SDM di setiap level, agar mampu mengelola risiko sesuai dengan jenjangnya. Umumnya, risiko utama yang dihadapi adalah risiko operasional. Kegagalan dalam pengelolaan risiko operasional dapat merembet kepada risiko lainnya seperti risiko kredit ; risiko likuiditas ; risiko kepatuhan ; risiko strategik, dan seterusnya. Penerapan manajemen risiko operasional merupakan hal penting untuk dipahami, guna menciptakan bank yang lebih sehat dan lebih baik.

Baca selengkapnya