Seminar Sehari Indonesia Financial Sector Outlook (IFSO) 2020
Di tengah kondisi perekonomian global yang masih melemah. Begitu juga beberapa prediksi yang dirilis lembaga-lembaga kajian global mengenai prospek ekonomi tahun depan yang sepertinya belum akan beranjak tumbuh. Bahkan beberapa pengamat ekonomi dari negeri Paman Sam memprediksi perang dagang negaranya dengan Tiongkok akan berlangsung hingga 5 tahun ke depan. Namun Otoritas Jasa Keuangan (OJK) memiliki perspektif tersendiri, meski langit belum terlihat cerah tapi sikap optimis tetap harus terjaga. Beberapa data mengkonfirmasi pandangan regulator tersebut. Seperti IKNB yang tumbuh sebesar 7,13% secara YoY pada tahun ini. "Meski tipis, secara total IKNB akan tetap mengalami pertumbuhan," ucap Bambang W Budiawan, Kepala Departemen Pengawasan IKNB 2B OJK pada Seminar Sehari Indonesia Financial Sector Outlook (IFSO) 2020. Begitu juga dengan asuransi. Unit link diprediksi akan tetap mendominasi. Seperti pada tahun sebelumnya, menguasai pasar hingga 47% dari total premi asuransi jiwa. Pada acara yang diselenggarakan Majalah Stabilitas, Direktur LPPI Mulya E Siregar juga menyampaikan, risiko global sedikit banyak pasti akan berpengaruh kepada sektor-sektor di dalam negeri. Salah satu upaya yang bisa dilakukan untuk mengelola potensi risiko adalah dengan memperkuat kualitas SDM, agar semakin handal dan kokoh. Kehandalan SDM memang menjadi bagian penting. Namun, selain itu ada hal lain yang perlu diperhatikan, yaitu mengenai tata kelola perusahaan yang baik (GCG). Karena berdasarkan hasil kajian LPPI mengenai penerapan tata kelola perbankan selama 2007 - 2018 menyebutkan, semakin besar ukuran banknya, GCG-nya semakin baik. Secara overall tren GCGnya selama 12 tahun meningkat. Risiko menjadi keniscayaan dalam sebuah bisnis. Kondisi apapun, sedang tumbuh atau sebaliknya, risiko pasti akan mengintai. Namun, bila perusahaan fokus memperkuat SDM dan serius dalam menjalankan prinsip-prinsip tata kelola perusahaan yang baik, paling tidak separuh persoalan sudah dapat teratasi.
Baca selengkapnyaService Excellence Training Program Batch 1 - Banco Nacional de Comércio de Timor-Leste
Preparing a Qualified Human Resources is a necessity for a reliable bank in running their activities and to be able to take part in the competition in the banking industry, the Bank is required to provide a wide range of training. Bank BNCTL concerned with human resource development, particularly related to the Service Excellence, so the bank intends to enter into an agreement with the LPPI to develop training program for bank employees, especially those working in the Division of Operational and Service, where it is expected they will be prepared to be able to provide good service, for both internal, and external cuctomers.
Baca selengkapnyaPenandatanganan MOU antara LPPI dan BPD Bali & Pembukaan Program Credit Risk Management
LPPI dan BPD Bali akan kembali menjalin kerjasama dalam pengembangan Sumber Daya Manusia Perbankan dan Jasa Keuangan. Pada hari ini (28/11/19), bersamaan dengan pembukaan Program Credit Risk Management, LPPI menandatangani MOU dengan Bank BPD Bali. Hal tersebut sebagai bentuk komitmen Bank BPD Bali dalam menjalankan salah satu misinya yakni Meningkatkan kualitas SDM, Teknologi dan Informasi serta Budaya Kerja di Bank BPD Bali. Penandatangan MOU dihadiri langsung oleh Direktur Utama Bank BPD Bali, I Nyoman Sudharma, S.H., M.H serta Direktur LPPI, Ibu Suwartini dan Bapak Krisna Wijaya. Kerjasama ini nantinya akan memuat berbagai ruang lingkup, seperti: a. Penyediaan riset, modul perbankan dan narasumber; b. Penyelenggaraan pendidikan dan pelatihan; c. Penyelenggaraan jasa konsultansi dan asesmen; d. Pemanfaatan fasilitas pendidikan dan pelatihan. MOU antara LPPI dan Bank BPD Bali diharapkan dapat menjadi titik temu kedua instansi dalam memberikan manfaat bagi Ekosistem Jasa Keuangan dan Perekonomian Indonesia.
Baca selengkapnya